Minggu, 26 Juli 2009

Situs [aikon!] BLACK TENT THEATER WOYZECK JERMAN, RASA JEPANG

Situs [aikon!]

BLACK TENT THEATER
WOYZECK JERMAN, RASA JEPANG


Graha Bhakti Budaya-TIM
12-13 September 2001, pukul 20.00 WIB
Kelompok Seni : Black Tent Theater (Teater Kontemporer)
Asal : Jepang
Judul : Woyzeck
Pengarang : Georg Buchner (1813-37)
Durasi : 105 menit
Sutradara : Makoto Sato.K
Komposer/pianis : Kiyoko Ogino

Pemain :

Woyzeck: Haruhiko Saito; Marie: Mitzuki Nishiyama; Kapten: Natsuko Kiritani;
Dokter: Natsuko Kiritani; Mayor drum: Zhang Chunxiang; Andres: Toru Hanabusa;
Malaikat: Keiko Takeya.

Malaikat dan seorang wanita berada di atas panggung. Yang wanita bangun untuk
menari seperti marionet diiringi lagu yang dinyanyikan oleh suara wanita
ketakutan, Malaikat berpakaian abu-abu, dengan warna kulit abu-abu menyalakan
sirine. Ini menimbulkan teka teki, namun itu permulaan yang memancing dalam
Woyzeck, yang dipentaskan dalam interpretasi ketujuh oleh Black Tent Theater.
Kelompok seni yang direputasikan secara fisik dan inovasi.
Karya orang Jerman merupakan satu dari sedikit karya yang dimainkan pada abad 19
yang masih menarik. Hal ini mungkin karena masalah-masalah yang tak mengenal
waktu tentang masyarakat yang pernah ada berpotensi membuat seseorang menjadi
self destruktif. Diterbitkan 1879 dan pertama kali dipertunjukkan pada tahun
1931, pertunjukan ini benar-benar pertunjukan repertoar milik abad 20 meskipun
itu ditulis tahun 1836. Pengarangnya, Georg Buchner (1813-37), berdasarkan karya
catatan seorang psikiater dari seorang pria yang didakwa dan akhirnya digantung
karena membunuh selingkuhannya pada tahun 1821.
Versi pelaksanaannya oleh Alban Berg, Woyzeck (1925), adalah salah satu opera
yang paling sukses di abad ini judulnya ditulis berbeda karena pengarang
mendasarkan teksnya pada sebagian tulisan tangan yang tidak bisa dibaca. Serdadu
pangkat rendah, Woyzeck bekerja keras sebagai pembantu kapten yang padahal ia
dimanfaatkan sebagai kelinci percobaan untuk dokter ahli diet. Kapten cepat
mengkritik Woyzeck lewak keluhan-keluhannya dan mengatakannya amoral karena
menjadi ayah anak haram. Dokter selalu mengecek nadi Woyzeck dan menyuruhnya
hanya memakan kacang. Alangkah sedikitnya penghasilan yang Woyzeck dapat, dan
dengan setia ia berikan semuanya kepada selingkuhannya Marie.
Suatu hari, Woyzeck dan Marie pergi ke bazar, dimana mereka melihat pawang
binatang memasukan binatang buas dimasukkan ke kandang. Binatang tetap binatang,
mereka kencing di depan pengunjung. Keesokan harinya, dokter melihat Woyzeck
mengencingi tembok luar, dan menghardiknya atas perbuatan buruknya. Tersiksa
oleh percobaan kehidupan sehari-harinya, pikiran Woyzeck bertambah kosong di
tempat kerja dan makin tidak perhatian pada Marie dan bayinya. Walhasil, Marie
cepat terpikat dengan mayor drum band, seorang pria yang menonjolkan
kemaskulinannya dan rasa percaya dirinya. Woyzeck melihat Marie dan Mayor Drum
Band menari dengan fantastis di pesta dansa dan Mayor itu mengejek Woyzeck dan
mengalahkannya dirinya. Woyzeck melihat Marie dan Mayor Drum Band menari dengan
fantastis di pesta dansa dan Mayor itu mengejek Woyzeck dan mengalahkannya.
Pikiran Woyzeck sekarang semakin memburuk. Ia membeli pisau dan memotong
tenggorokan Marie dekat danau di hutan. Kemudian ia kembali untuk menutup pisau
yang digunakan, setelah itu ia membunuh temannya yang acuh Andres, yang
kebetulan lewat.
Sutradara Makoto Sato mencoba membuat pertunjukan suram ini seterikat mungkin
dengan melibatkan ide-ide yang inovatif, termasuk orang melambaikan lentera
merah dan putih pada bazaar dan bernyanyi lagu daerah Okinawa, Indonesia dan
Korea.
Hasilnya sangat mudah diterima dan bahkan karya yang menghibur. Namun kadangkala
penonton dibiarkan bertanya-tanya tentang hubungan antara spa yang terlihat
menjadi ide-ide yang sangat berbeda, masalah yang besar karena ceritanya sangat
sulit dimulai dengan spa. Setelah mengatakan hal itu, harus juga dikatakan bahwa
pertunjukan 105 menit, tanpa jeda tidak pernah membosankan, bahkan bila anda
tidak mengerti bahasa Jepang.
Haruhiko Saito, mantan aktor kawakan pada kelasnya, mungkin tidak lagi terlihat
30 tahun, tapi gambaran tentang sakunya dan hasutan Woyzeck begitu hidup,
dibantu dengan sebagian besar cara bicara cepat dan menggebu-gebu adalah ciri
khasnya.
Mitzuki Nishiyama sebagai Marie kebetulan seorang wanita biasa. Karena dia tidak
genit, sikapnya terhadap Mayor menjadi lebih erotis. Tetapi menganggap bahwa
nasibnya berakar dari ketakacuhannya dari keputusasaan Woyzeck, mungkin
seharusnya Marie terlihat sedikit terkejut daripada yang telah ia lakukan ketika
Woyzeck memegang pisau.
Mayor drum yang jantan dimainkan oleh Zhang Chunxiang, aktor Cina dengan tampang
ganteng yang sedikit kasar dan fisik yang kuat. Ia bicara kata-katanya dalam
bahasa Mandarin dan Jepang, tetapi dua kreasi yang menyenangkan untuk menemukan
bahasa tubuhnya mewakilkan volumenya.
Toru Hanabusa menjadi Andres yang tak terlupakan, yang punya potret karakter
komik memberikan momen yang menyegarkan dalam drama ini jika tidak drama ini
begitu kelam.
Karl, wanita misterius yang tampil sebagai malaikat pada awal drama, dimainkan
oleh Keiko takeya, yang menari dengan kelenturan yang luar biasa dan gerakannya
nampak seperti cermin dari emosi Marie. Kapten dan Dokter ditampilkan hampir
seluruhnya dengan gaya satir masing?masing diperankan oleh Natsuko Kirttani.
Anggota lain dari kelompok seni memberikan peran, nyanyian dan tarian ensemble
yang hebat. Skor yang menarik, diaransir oleh komposer dan pianis Kiyoko Ogino,
yang juga menulis beberapa lagu, mulai dari interlude mirip Debussy sampai
atonal, angka chorus poliphonik.


Informasi:
HumasAS12001, Yusuf Susilo Hartono
T: 0816.483.99.15 E: yshartono@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar